Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Jumat, 29 Oktober 2010

HANAFI

CERITA-CERITA
PART 1
                Hanafi adalah seorang anak dari sebuah Desa kacil yang terlatak di salah satu kabupaten di Profinsi Kalimantan Barat,seorang anak desa yang biasa-biasa  saja.
                Masa kecil Hanafi ia habiskan bersama Nenek  dan kakeknya di desa,sejak berumur kurang lebih 3 tahun Hanafi harus menjalani hidup tanpa Ayah ,kedua orang tuanya bercerai karena sang Ayah berselingkuh dengan wanita lain saat ibunya mengandung calon adik kedua bagi Hanafi,setelah sang adik lahir,persidangan untuk proses perceraianpun berlangsung serta berujung pada perpisahan kedua orang tuanya secara hukum dan agama.Alhasil,hanafi dan adik-adiknya;Putri(adik perempuan) dan Fahri si bungsu laki-laki mendapatkan perwatan dari sang ibu yang pada persidangan mendapatkan hak asuh penuh terhadap mereka bertiga.
                Menjalani masa kecil bersama kedua orang tua dari sang ibu bersama kedua adiknya,Hanafi layaknya anak-anak lain,bermain,belajar dan sebagainya tanpa memikirkan permasalahan orang-orang dewasa,keceriaan mengalir mengiringi hari-hari Hanafi hingga saat ia tumbuh menjadi anak laki-laki yang  terampil baik dalam masalah agama serta akademik.Dididik tentang agama oleh sang kakek,di ajarkan kebaikan serta budi pekerti dengan sentuhan keibuan oleh nenek membuatnya menjadi anak yang pandai bergaul serta  memiliki banyak teman baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.Sementara ibu,sangat jarang bisa mencurahkan kasih sayangnya kepada ketiga anaknya tersebut perihal harus bekerja untuk menafkahi keluarga,ketiga saudaranya masih bersekolah dan kakek mengidap penyakit gangguan ginjal sejak awal pernikahan ibu.ya….otomatis tidak ada yang bisa di harapkan kecuali Mia;ibu hanafi.
                Hari-hari berlalu seperti sediakala hingga tiba saat kepulangan sang ibu ke rumah,saat itu hanafi duduk di bangku kelas dua Sekolah Dasar.Kedatangan sang ibu di sambut dengan suka cita oleh Hanafi dan kedua saudaranya serta keluarga yang lainnya.Hari-hari Hanafi pun semakin berpelangi bersama sang ibu,namun hingga pada suatu ketika Hanafi menghadapi  hal yang tak biasa baginya,yaitu pernikahan ibunya yang kedua.hatinya begitu berkecamuk,tidak biasa baginya menerima hal yang asing seperti itu,ia harus menjalani hidup bersama orang yang tak ia kenal sebelumnya,yaitu ayah tirinya.
                Pada suatu malam ketika seluruh keluarga berkumpul untuk berbincang-bincang perihal kesehatan kakek yang kian memburuk,dalam sela pembicaraan ibu berkata pada hanafi:”fi….sekarang Afi udah punya ayah….Afi panggil ayah ya….sama Oom yang ini…” hanafi pun bertanya:”kenapa bu ?memang ayah afi yang dulu kemana…?Afi nggak mau panggil oom itu ayah…dia bukan ayah afi bu…ayah afi tu wajahnya nya beda sama oom yang itu.”.sang ibu terheran mendengar perkataan anaknya,setau dia hanafi pasti sudah tidak ingat kepada sang ayah.karena terakhir kali mereka bersama pada saat hanafi beumur kira-kira tiga tahun,tentulah anaka sekecil itu tidak bisa mengingat dengan jelas wajah orang-orang yang ia jumpai,apalagi sejak lahir hanafi sangat jarang bertemu dengan kedua orang tuanya lantaran kesibukan mereka dan hanafi  juga di rawat oleh babysister.to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar