Campur-campur (Rizal Ghaisan Satya Ozora)
Share anything here with me.
Laman
Beranda
Tanjung "Tanah Ragaku"
REMPA-SMANSA
PUISI-PUISIKU
Photo
My Family(Photo)
Tentang Saya
Cari Blog Ini
Sabtu, 30 Oktober 2010
Goresan Hati
Goresan Hati
Catatan
Aku menemukan catatan yg lama tak ku baca,yang mulai memburam seakan ingin menghilang tulisan-tulisannya, catatan tentang kisah kami waktu itu.
Ia mengingatkan ku tentang kecewa dan luka pada sebuah nama yg mungkin tak lagi mengingat ini semua,membuatku kembali memikirkan kebodohan yg sesaat menyenangkan karena memilih hati yg tak dapat menghargai,yg tak mau mengerti,yg Catatan dari hati yg keliru itu,tergores dengan sejuta kepastian yg kemudian memaya oleh jarak dan waktu yg tak pantas menjadi alasan sebuah keputusan mendua.
Catatan yg terus akan kujaga dalam diri,yg kuharap dapat lagi bertemu dengan penggoresnya untuk kuludahi wajah menawannya,agar ia tahu,benar itu tak hanya dalam pandangan butanya, tak hanya dalam egonya yg tak mampu menunggu dalam detik yang tak lama.
Akan kulantunkan pada sang penggores itu bagaimana aku begitu geli saat dia membodhi dirinya dengan kekosongn kata dalam hatinya tentang aku,dan dia akan rasa betapa sesal akan menggerogoti dirinya.
IZAL,12 OKTOBER ‘09
Top of Form
##
Kali ini entah kenapa sungai begitu menjemukan bagiku,
entah kenapa hujan tak begitu menghibur kerinduanku kepadamu.
Aku mulai bosan dengan keadaan ini,sungai,hujan serta cahaya bulan yang terus menerus menampakan bayanganmu yang tak dapat ku sentuh.
Hari ini begitu sepi,mati,dan aku begitu benci.
Apakah harusku berlari ke hutan dan berteriak.?
Atau memecahkan gelas kaca hingga ricuh,?
Ah,tak akan dapat pula semua itu memecah kesunyian ini,yang tak bernah berakhir hingga kau datang dan berkata “aku begitu merindukanmu”.
Yang tak akan terobati hingga kau dekap sendiriku yang nelangsa ini.
#####
Dan ketika kesederhanaan perasaan ini menemukan bait yang pernah hilang sejak lama
Dan ketika perkataan yang menjadi penantian
terdengar dari bibir yang hatinya menjadi hiasan malam dan khayal perjalanan hatiku.
Tasbih sepertiga malamku terjawab,terungkap .
Tak dapat mentranslasi ,entahlah,
kenapa embun-embun mulai turun dengan tawa mereka,
berkata tanpa henti tentang seroja merah jambu,
yang harum,mendamaikan.
Terbunuh mati tenang sendiriku kini,
olehmu rahasia hati.
Goresan Hati
Goresan Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar